Laman

Monday 6 June 2011

Leadership dan management dalam Konteks Qiyadah Wal Jundiyah: Sebuah Pendekatan Amal Jama'i [Resensi Part 1]

PRAKATA

Kita memang kumpulan orang-orang hebat. Tapi sehebat-hebatnya kita.
Kita tetaplah jamaah manusia. Bukan jamaah malaikat.
Dan yang harus dipahami adalah;
Tidak semua orang hebat itu dewasa.
Tidak semua orang hebat itu rendah hati untuk mengakui kekurangan dan keterbatasannya.
Orang hebat itu memang pandai bicara, tapi tidak semuanya pandai mendengar.
Orang hebat itu memang sholeh dan sholehah, tapi tidak semuanya patut diteladani.
Orang hebat itu juga berpengetahuan tinggi dan berilmu, tapi tidak semuanya bijaksana.

Itulah seninya. Itulah berkahnya. Itulah hikmahnya. Itulah rumitnya.
Betapapun sulitnya, orang-orang hebat itu harus tetap menyatu. Karena itu titah Tuhan-nya. Itu juga ajaran nabinya. Bahkan sudah menjadi tuntutan zaman. Untuk berada dalam organisasi (jamaah). Agar cita-cita mulianya tercapai. Untuk menciptakan sejarah. Membangun peradaban. Menggapai syurga. Dan cita-cita yang mulia hanya akan tercapai,
jika para pelakunya ‘semulia’ cita-citanya.

Karenanya;
Orang-orang hebat itu harus pandai menata hati. Membangun ukhuwah.
Saling melengkapi. Saling mengingatkan. Hidup dalam indah-keruhnya jamaah.
Orang-orang hebat itu harus memiliki keinginan untuk memberi yang tiada hentinya.
Tanpa harapan apapun selain ridho Tuhan-nya.
Harus punya kesabaran yang tak pernah mengenal habis.
Harus menghilangkan kata “kecewa” dan “penyesalan” jauh-jauh dari kamus hidupnya.
Melupakan bagaimana rasanya ‘sakit hati’ dan ‘keluh-kesah’.

Sahabat setianya adalah perubahan, pengorbanan dan kontribusi.
Serta keistiqomahan untuk ‘merendah’ dalam ‘ketinggian’.

Orang-orang hebat itu harus menaungi dengan keikhlasan, yang didapat dari;
sujud-sujud panjang di sepertiga malam, lantunan syahdu Al-qur`an di setiap hari,
dzikir Ma`tsurat yang menghiasi pagi dan sore, Munajat khusyu di waktu dluha,
puasa sunah minimal senin kamis, tak lupa ‘agenda rutin’ setiap minggunya.


Dan, tiada tindakan yang lebih dewasa dan bijaksana, selain:
MEMULAI DARI DIRI SENDIRI