Laman

Tuesday, 18 September 2012

Derita Warga Solo, Ditimpa Banjir Tiap Tahun

Islamedia - Bencana hakekatnya sebagai suatu penghapus dosa bagi seorang mukmin. “Tidaklah seorang mukmin tertimpa suatu penyakit atau sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya, seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya.” (HR Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571) Tapi tetap harus disadari bahwa musibah itu terjadi karena kelalaian kita sendiri. “Dan musibah apapun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syuura: 30) Introspeksi adalah kemestian. Dalam kasus banjir sebuah kota, itu karena manusianya atau khususnya para pengelola kota itu gagal mengantisipasi banjir. Semoga Allah memberi jalan keluar.

Semoga Allah memberkahi warga Solo. Tiap tahun, terdapat berita musibah banjir melanda kota itu. Bahkan setahun bisa dua kali, yaitu di pertengahan tahun dan akhir/awal tahun. Saat ini sedang terjadi peralihan musim dari kemarau ke musim hujan. Terakhir terjadi banjir, yaitu pada bulan Januari tahun 2012 ini. Semoga Allah menghindari musibah ini terjadi lagi saat musim hujan datang.

Tahun 2012


Bulan Januari 2012, detik.com memuat berita banjir Solo yang bahkan mengenangi rumah Wakil Walikota Surakarta. Luapan air juga merambah pula di kawasan-kawasan yang selama ini cukup aman dari banjir. Kawasan sekitar kampus UNS juga dilaporkan telah tergenang air. Media online kompas.com memberitakan banjir ini menyerang 1470 keluarga yang tersebar di beberapa kelurahan di beberapa kecamatan, terutama yang berada di dekat Bengawan Solo dan anak-anak sungainya. Di sejumlah tempat, tinggi genangan mencapai 1-1,5 meter.

link:

http://news.detik.com/read/2012/01/02/025139/1804309/10/banjir-di-solo-meninggi-keluarga-wakil-walikota-ikut-mengungsi

http://regional.kompas.com/read/2012/01/02/09034243/Banjir.di.Solo.Rendam.1.470.Keluarga





Tahun 2011


Bulan sebelumnya, Desember 2011, hujan menyebabkan genangan di beberapa tempat di Kota Solo. Termasuk di Jl A Yani kawasan Ngemplak, Solo. Media sragenpos.com menyimpan berita ini.

Mei 2011, terjadi banjir di Kota Solo. Antarafoto.com menampilkan foto banjir Solo yang menggenang hingga sekitar dada orang dewasa. Solopos.com memberitakan ratusan rumah di sejumlah kelurahan di Kecamatan Jebres tergenang air setinggi 1,5 meter.

link:

http://www.sragenpos.com/2011/banjir-3-151826

http://www.antarafoto.com/peristiwa/v1304598307/banjir-bengawan-solo

http://www.solopos.com/2011/05/05/bengawan-solo-meluap-120-rumah-di-jebres-kebanjiran-96465


Tahun 2010

Pada 7 Desember 2010, detik.com mengabarkan terjadi banjir di kawasan-kawasan langganan banjir yang berada di bantaran Bengawan Solo. Akibatnya sejumlah kawasan di Kota Solo tergenang air cukup tinggi. Di antaranya adalah di Kelurahan Sewu, Pusangsawit, Jagalan, dan Gandekan, yang berada di sisi barat Bengawan. Kondisi serupa juga terjadi di desa-desa bantaran di Kecamatan Grogol dan Mojolaban, Sukoharjo yang berada di sisi timur Bengawan Solo.

Tujuh bulan sebelumnya, pada bulan Mei 2010, terjadi banjir di Kampung Sewu Solo. Antarafoto.com mengabadikan sebuah pemandangan di dalam sebuah rumah warga, di mana seorang anak terjebak banjir di dalam rumahnya sendiri.

link:

http://news.detik.com/read/2010/12/07/104420/1510572/10/banjir-mulai-sambangi-bantaran-bengawan-solo

http://www.antarafoto.com/peristiwa/v1273921213/banjir-solo


  
Tahun 2009

Banjir pada tahun 2009 membawa imbas yang buruk. Hampir 90% dokumen jemaah calon haji (Calhaj) Kota Solo 2010 rusak, akibat banjir yang menggenangi kantor Kementerian Agama Kota Solo, kawasan Sumber, Kecamatan Banjarsari akibat banjir pada Februari 2009.

Ada Blogger yang mengabadikan banjir yang menggenangi sejumlah kawasan seperti kelurahan Gandekan Tengan, Jagalan, Kampung Sewu, dan Sangkrah tergenang. Luapan berasal dari Kali Pepe, pada Januari 2009. Foto-foto banjir dan pengungsian warga ada di milikandi.blogspot.com.

Juga ada foto-foto musibah banjir di Solo pada 2009 di blog pikiran-gila.blogspot.com.

link:

http://www.solopos.com/2010/03/10/akibat-banjir-2009-90-dokumen-calhaj-solo-2010-rusak-16288

http://milikandi.blogspot.com/2009/02/rekaman-banjir-solo-2009.html

http://pikiran-gila.blogspot.com/



Tahun 2008

Pada akhir tahun 2007 hingga awal 2008 juga terjadi banjir di Kota Solo. Silakan akses web PU di bawah. Di situ akan tampil peta sebaran daerah bencana. Silakan scroll ke bawah di peta itu hingga tampak Kota Solo. Pada peta, klik daerah Solo yang berwarna ungu, yang tampak lebih kecil bila dibandingkan daerah lain. Kemudian akan tampil laporan detail dampak, korban dan kerugian bencana banjir Solo yang sampai 11,258 miliar rupiah.

link:

http://www.pu.go.id/publik/ind/produk/info_peta/rwnbanjir/bencana2008/3335indexbengawansolobanjir.htm

Tahun 2007

Kejadian banjir 2007 juga diabadikan oleh seorang blogger. "Tak tangung-tangung sepanjang aliran bengawan Solo terendam banjir bahkan hingga kedalaman 3 m. Mulai dari wilayah kota Solo, karanganyar, Sragen, Ngawi, Blora bagian Cepu, Kedungtuban, Bojonegoro, hingga Lamongan Jawa Timur. Luar biasa! Kejadian ini tak pernah terbayangkan sebelumnya." Begitu ceritanya. Kisahnya bisa diakses di http://amustofa.wordpress.com/2007/12/31/banjir-bengawan-solo/





Menjadi Pekerjaan Rumah yang besar bagi bangsa ini untuk menghindari bencana dan memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat. Adalah kezholiman, bila penguasa sibk mengurus pencitraan yang melebih dari kapasitas dan prestasi sesungguhnya. Yang dibutuhkan rakyat adalah mereka terbebas dari banjir, bukan penghargaan dari lembaga idol-idolan. Yang dibutuhkan masyarakat itu mampu mengkonsumsi makanan yang bergizi, bukan citra seorang pemimpin yang dipotret tak segan makan di warung-warung kecil. Bukan itu. Yang dibutuhkan masyarakat adalah pemimpin yang benar-benar terkuras otaknya untuk memikirkan kebaikan masyarakat, bukan pencitraan pemimpin yang suka berada di lapangan pada jam kerja.

Semoga Allah menganugerahkan pemimpin yang bisa memberikan solusi untuk bangsa ini. Amiin.

No comments:

Post a Comment